Selasa, 18 Maret 2014

Rotasi Bumi

Rotasi Bumi adalah gerakan bumi pada porosnya. Poros adalah sumbu bumi. Sumbu ini hanya bersifat khayal. Bumi berputar berlawanan dengan arah jarum jam yaitu dari barat ke timur. Beberapa akibat rotasi bumi sebagai berikut: 

1. Bumi mengalami pergantian siang dan malam.   
Bumi berputar pada porosnya selama 24 jam. Ketika berputar, bagian-bagian bumi yang menghadap ke cahaya matahari mengalami siang dan bagian sebaliknya mengalami malam. Siang dan malam akan terus berganti selama Bumi masih berputar



2. Matahari seolah-olah terbit dari timur dan terbenam di barat
Akibat gerak rotasi bumi dari barat ke timur maka Matahari terlihat bergerak terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pada keadaan sebenarnya Matahari tidak bergeser. Gerakan Matahari tersebut dinamakan gerak semu harian matahari.


3. Terjadinya perbedaan dan pembagian waktu
Secara terperinci Indonesia memiliki 3 daerah waktu: Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).


4. Terjadinya gerakan udara (angin)
Saat berotasi, bagian-bagian bumi mendapat penyinaran matahari tentu bergantian, bukan? Nah, penyinaran matahari pada bagian permukaan bumi tertentu mengakibatkan pergantian suhu pada siang maupun malam hari.


  


Selasa, 11 Maret 2014

ISTILAH-ISTILAH MUSIK



ISTILAH-ISTILAH TANDA NOTASI

  • Intro : permulaan lagu/musik.
  • Interlude : selingan melodi atau improvisasi didalam lagu/musik.
  • Instrument : dimainkan dengan instrumen (alat) musik.
  • D.C (Da Capo) : tanda kembali lagi ke intro.
  • D.S (Dal Segno) : istilah kembali lagi ke tanda D.S
  • Fermata :berhenti dengan waktu yang tidak terikat oleh ketukan.
  • Clef : tanda kunci pada notasi balok (partitur/garis paranada). 
  • Tacet : tanda tidak dimainkan lagu/musik tetapi ketukan tetap dihitung.
  • Flam : tanda ornamen (hiasan) berupa not kecil di depan not lagu.
  • Repeat : pengulangan yang sama dengan bunyi birama sebelumnya.
  • Repeat and Fade : penutup lagu/musik yang terus dimainkan tanpa akhir yang terikat.
  • Coda : akhir lagu/musik.
  • Fine : akhir lagu sampai pada tulisan Fine.
  • D.C Al Fine : kembali ke awal dilanjutkan sampai tanda Fine.
  • D.C Al Coda : kembali ke awal dilanjutkan sampai tanda Coda.
  • D.S Al Fine : dari tanda D.S sampai Fine.
  • Count (C) : tanda di depan kunci yang menyatakan hitungan birama 4/4.

ISTILAH-ISTILAH MUSIK UMUM
  • Formula : nada-nada (not) pembentuk akord.
  • Voicing : pola-pola akord (Open Chord, Barre Chord, Moveable Chord).
  • Arpeggio : not-not akord / Formula Akord yang dimainkan satu per satu.
  • Triad : akord 3 nada (Akord Major, Minor, Diminished dan Augmented).
  • Akord Dominan : akord 4 nada (Akord 7, 9, 11, 13).
  • Power Chord : akord 2 nada (biasanya dimainkan dalam musik Rock).
  • Strum : tehnik jreng (kocokan) gitar.
  • Plucking : tehnik petikan gitar.
  • Inversi Akord : tehnik variasi pola Formula Akord pada Fretboard.
  • Disonansi Harmonik : memainkan akord atau nada-nada yang janggal.
  • Dischord : akord yang tidak harmonis.
  • Frase Akord : penyusunan akord-akord yang akan dimainkan.
  • Progresi Akord : perputaran akord dalam frase musikal.
  • Passing Chord : akord yang dimainkan sesaat sebelum akord utama.
  • Passing Note : not yang dimainkan sesaat sebelum not utama.
  • Akord Parsial : akord pendek (tidak semua Formula Akordnya dimainkan).
  • Akord Substitusi : akord pengganti yang lebih padat dan variatif bunyinya.
  • Groove : musik yang memiliki ritem dan beat yang menghentak.
  • Ensemble : paduan suara.
  • Aransemen : menyusun komposisi musik.
  • Genre : aliran-aliran musik.
  • Timing : tehnik memainkan nada pada hitungan beat (ketukan).
  • Melodious : musik yang banyak menonjolkan unsur melodi.
  • Ritmik : musik yang banyak menonjolkan unsur ritem (irama).
  • Dinamis : musik yang banyak variasi ritem, melodi, birama dan tempo.
  • Jam : improvisasi spontan.
  • Comping : memainkan akord latar dengan gitar.
  • Lead (solo) : bermain menonjol untuk memimpin komposisi musik.
  • Fingerstyle : gaya permainan gitar dengan menggunakan petikan jari.
  • Fingerboard : fret-fret pada gitar.
  • Picking : tehnik memetik gitar dengan pick (klaper).
  • Metronome : alat elektronik untuk memandu tempo dan birama.
  • Session : berkumpulnya musisi untuk bermain improvisasi (jam session).
  • Sound : karakter suara yang dikeluarkan oleh instrumen musik atau vocal.
  • Loud : volume musik yang keras.
  • Boomy : musik yang memiliki sound bass yang menghentak.
  • Warm : sound tanpa treble pada amplifier.
  • Tube : sound yang terdengar seperti di dalam tabung.
  • Volume : tingkat (level) keras tidaknya suara yang dibunyikan.
  • Amplifier : alat elektronik yang dapat menghasilkan sound (suara).
  • Mood : suasana hati saat bermain musik.
  • Head (Riff) : bagian utama lagu/musik.
  • Lick : frase musikal singkat.
  • Tone : nada atau not.
  • Semitone : setengah nada.
  • Monofonik : nada tunggal (single note).
  • Homofonik : terdapat nada-nada yang berpasangan.
  • Polifonik : terdapat banyak nada yang dibunyikan.
  • Resital : pertunjukkan musik yang hanya dimainkan oleh satu orang.
  • Duet : pertunjukkan musik yang dimainkan oleh dua orang.
  • Trio : pertunjukkan musik yang dimainkan oleh tiga orang.
  • Band : grup musik yang terdiri dari vocal, gitar, bass, drum, piano, dll …
  • Feel : menggunakan perasaan saat bermain musik.
  • Soul : Penjiwaan lagu/musik.
  • Walking : bermain musik dengan berputar-putar di banyak nada/akord.
  • Master (Maestro) : pakar musik, orang yang ahli dalam bermusik.
  • Explore : memainkan musik dengan improvisasi yang padat dan luas.
  • Virtuoso : pemusik yang sering memainkan musik dengan tempo cepat.
  • Slow Hand : pemusik yang sering memainkan musik dengan tempo lambat.
  • Show (Tour) : pertunjukkan musik.
  • Sustain : bunyi not yang panjang.
  • Distortion : efek sound yang menghasilkan suara yang pecah dan panjang.
  • Bass : nada-nada yang memiliki frekuensi suara yang rendah (low).
  • Middle : nada-nada yang memiliki frekuensi suara yang sedang (medium).
  • Treble : nada-nada yang memiliki frekuensi suara yang tinggi (high).
  • Tuning : men-stem (mengatur) nada-nada pada alat musik.
  • String : senar gitar dari bahan baja (senar kawat).
  • Nylon : senar gitar dari bahan nilon.
  • Ear Training : melatih telinga untuk mendengarkan musik.
  • Safe : bermain aman dalam musik.
  • Instinct : naluri (kepekaan respon) bermusik.
  • Power : energi yang diperlukan untuk memainkan musik.
  • Idealist : orang yang memainkan musik sesuai dengan teorinya.
ISTILAH-ISTILAH TEMPO

  • Grave (very slow) : sangat lambat.
  • Largo : lebih cepat dari grave.
  • Lento : lebih cepat dari largo.
  • Adagio : lebih cepat dari lento.
  • Largheto : lebih cepat dari adagio.
  • Andante (slow) : lambat.
  • Andantino : lebih cepat dari andante.
  • Maestoso : hikmat dan agung.
  • Moderato (medium) : sedang.
  • Animato : riang gembira.
  • Allegretto : cepat sedang.
  • Allegro (fast) : cepat.
  • Presto : sangat cepat.
  • Prestissimo : sangat cepat sekali.
  • Vivace : sangat cepat sekali.
  • A. Tempo : kembali ke tempo semula.
  • Tempo Prima : tempo semula pada saat memulai lagu/musik.
  • Tempo Commondo : tempo bebas.
  • Rubato Tempo : kebebasan bermain tempo.
Semoga bermanfaat bagi para penggewar musik....Selamat bermusik.

Selasa, 25 Februari 2014

Tips Latihan Membaca dan Mendengar dalam Bermusik

Tips Latihan Membaca dan Mendengar dalam Bermusik

cara melatih kombinasi telinga dan membaca? Sing, sing and sing!

  • Murid menyanyikan nama not/nadanya “do”, “re”, “mi” atau “C”, “D”, “E” melodi dari lagu yang dimainkan oleh guru sambil membaca partitur  (jika murid malu, gunakan suku kata “la”, “ma” atau “na” saja) dan 

mengilustrasikan kontur dari melodi tsb. dengan menggunakan pergerakan tangan naik/turun di depan tubuhnya sambil berdiri (hand sign – Kodaly technique* »optional, tidak harus«

sumber: http://www.classicsforkids.com/teachers/training/handsigns.asp

  • Murid memainkan melodi dari lagu-lagu yang sederhana dan terkenal (nursery rhymes: “Twinkle-Twinkle Little Star“) pada tuts piano hanya berdasarkan pendengaran

  • Guru memainkan lagu si murid dan membuat “kesalahan” atau variasi yang di-exaggerate, murid harus mencari dimana letak perbedaan yang dibuat oleh guru

  • Murid bermain piano sambil bernyanyi dan dibiasakan mengkoreksi nada yang salah lewat pendengaran

Ketika partisipasi telinga menjadi semakin aktif dalam pembelajaran, maka murid akan mulai menggunakannya secara automatis untuk membantu mereka bermain lebih akurat. Setelah itu inner hearing pun akan berkembang seiring dengan berkembangnya ear trainingmembantu murid untuk mendengar nada apa yang mereka lihat pada partitur sebelum mereka memainkannya pada piano, sehingga membantu mereka untuk bermain lebih akurat sesuai dengan notasi balok yang mereka baca.


3. Learning and playing several pieces every week!

Ketika murid telah dapat membaca notasi balok pada grand staff, maka mereka sudah dapat ditugaskan untuk membaca lagu-lagu pendek yang sederhana dengan materi yang mirip dari tingkat pemula dengan variasi dan konteks yang berbeda, sehingga kemampuan membaca menjadi semakin terasah. Seiring dengan perkembangan murid, maka tenggang waktu pembelajaran dari lagu yang satu dengan lagu yang lainnya menjadi lebih pendek.

 Latihlah beberapa lagu yang sederhana, pendek dan yang mempunyai variasi kesulitan dalam tingkat pemula yang berbeda-beda serta signifikan untuk perkembangan permainan murid! Ciptakan rutinitas membaca dan sight readingyang baik dan sistematis! 


Beberapa dari lagu tsb. dapat digunakan untuk belajar menghafal dan konser, tetapi yang terpenting dari lagu-lagu yang diberikan adalah apakah ada sesuatu hal berharga yang bisa dipelajari murid? Misalnya: tujuan dari suatu lagu adalah untuk melatih ritmik spesifik, jika murid melakukan kesalahan dalam memainkan nada tapi menguasai ritmik tsb., maka murid telah mempelajari hal yang paling penting dalam lagu itu.


4. Understanding your individual learning styles and strength!

Setiap murid mempunyai gaya belajar dan kemampuan yang berbeda-beda. Guru dapat mengaplikasikan kegiatan belajar yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca murid, apabila guru dapat menentukan gaya belajar si murid – apakah mereka menangkap/menyerap materi lebih cepat secara visual, lisan/verbal (aural), audio atau kinestetik?

  • VISUAL

Murid yang mempelajari materi secara visual umumnya mempunyai kemampuan membaca yang baik, sangat sistematis dan konsentrasi yang tinggi, bahkan tidak jarang murid di kategori ini merupakan seorang yang mempunyai kemampuan prima vista (dari bahasa Latin prima = sempurna/baik, vista = visual) – yaitu seseorang yang mampu membaca notasi balok dengan sempurna hanya dengan sekali membaca dan dalam waktu yang sangat singkat. Sehingga mereka tidak mempunyai kesulitan yang berarti dalam membaca, namun pada umumnya mereka menghindari penghafalan dalam belajar (memorizing) karena sulit bagi mereka untuk menghafal. Sedangkan kemampuan untuk menghafal berkaitan erat dengan memori jangka pendek (short-term memory), ear traininginner hearing dan intepretasi – yang sangat dibutuhkan dalam latihan dan konser.

  • VERBAL

Murid yang mempelajari materi secara verbal, umumnya mereka mempunyai kemampuan berpikir yang baik dan kritis karena mereka menangkap segala sesuatunya berdasarkan logika dan kognitif (pengertian). Sehingga mereka mampu untuk menilai keakuratan serta tidak/baiknya permainan mereka, mengkritik diri dan mencari solusi untuk memperbaiki kesalahannya.

  • AUDIO

Sedangkan murid yang menangkap materi secara audio adalah seorang yang mengandalkan segala sesuatunya berdasarkan ketajaman pendengaran (ear training), seorang pendengar yang baik, sangat musikal, peka, pandai bernyanyi, mampu mengenali berbagai lagu yang berbeda, mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam menghafal (memorizing) dan tidak jarang mempunyai inner hearing,sight, singing dan absolute hearing yang sempurna.

  • KINESTETIK

Murid yang mempunyai gaya belajar secara kinestetik, mempelajari segala sesuatunya dengan baik lewat merasakan (feeling) gerakan motorik oleh tubuh mereka, mempunyai tactile sensory yang baik, otot motorik halus yang baik (fine motorik) dan mampu membedakan, mengaplikasikan berbagai gerakan secara akurat serta mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berbeda dan berlawanan. Pada umumnya mereka mempelajari bentuk (pattern) pada partitur dan membayangkan apa yang dirasakan tubuh mereka, bagaimana cara melakukannya, lalu memainkannya pada instrumen sesuai dengan imajinasi yang mereka bayangkan di dalam kepala mereka/visualisasi. Murid dalam kategori ini merupakan seseorang yang mempunyai imajinasi tinggi, konsentrasi tinggi, sense of tempo, pulse & rhythm yang baik, kemampuan mental yang baik dan kepercayaan diri yang tinggi (self esteem).

Namun dari semua gaya belajar di atas, cara belajar yang paling baik adalah dengan menggabungkan semua faktor baik itu audio-visual-verbal-kinestetik. Cara belajar seperti ini disebut sebagai learning via multi-canale, dimana semua indera diaktifkan dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa menjadi beberapa kali lipat lebih cepat dibandingkan biasanya dan menciptakan kemampuanmulti-tasking.